Showing posts with label Berita. Show all posts
Showing posts with label Berita. Show all posts

15.7.09

The New England Journal of Medicine Gratis Untuk Indonesia!

Ini sebuah kabar yang menggembirakan. Saya sendiri baru tahu ketika beberapa waktu lalu mengakses websitenya. Di bagian atas kiri terletak tulisan: Free full text for: Indonesia

NEJM (singkatan untuk The New England Journal of Medicine) dipenuhi oleh sumber-sumber informasi penelitian-penelitian terbaru di bidang kedokteran. Sebagai referensi bagi dokter peneliti atau yang saat ini sedang membuat sebuah paper terkait kedokteran, sangat layak untuk menjadikan NEJM referensi.

Dan kini karena gratis, kita bisa sangat kenyang oleh informasi yang up to date. Bagi yang malas membaca online, versi pdf pun tersedia untuk didownload.

TERIMA KASIH NEJM!

12.7.09

Siapa bilang dokter luar lebih baik?

Siapa bilang berobat ke luar negeri lebih baik dari berobat di dalam negeri? Siapa bilang kualitas pelayanan di luar lebih nyaman dibanding di sini?

Pada prinsipnya perbuatan oknum dokter dan institusi yang dapat merugikan pasien, bisa terjadi di mana-mana. Bahkan peristiwa yang menimpa Michael Jackson yang menghebohkan saat ini cukup menunjukkan betapa oknum dokter yang rela menggadaikan sumpah profesinya demi uang, bisa terjadi bahkan di negeri adigdaya seperti Amerika sekali pun.

Pengalaman baru-baru ini menyangkut peresepan obat irasional terjadi pada adik saya di Kuala Lumpur, Malaysia. Negeri yang menjadi salah satu tempat tujuan "wisata" medis penduduk Indonesia. Pada saat sedang berlibur di sana, adik saya tersebut terserang gejala flu biasa (batuk dan pilek). Dia lalu dibawa oleh keluarga temannya ke sebuah fasilitas kesehatan yang namanya berunsurkan kata yang dalam bahasa Inggris berarti "pangeran". Tempat ini mengklaim, sebagaimana yang saya baca di situs resminya, sebagai sebuah pelayanan kesehatan yang terakreditasi secara internasional. Dan memang, bila dilihat dari gedungnya yang besar dan megah, predikat itu memang wajar.

Tetapi, apakah hal ini berarti mereka terbebas dari oknum-oknum yang irasional dalam peresepan? Belum tentu. Hal ini terbukti dari obat yang saya lihat diberikan kepada adik saya. Coba simak, daftar obat (4 macam!) berikut ini:

1. panadeine: paracetamol 500mg, codeine phospate 8mg
3x2 tab 3 hari

2. prospan syr : dried ivy leaf

3. eritromisin etilsuksinat 400mg : 2x1 untuk 5 hari

4. clarinase: loratadine 10mg + pseudoefedrin 240mg: 1x1 tab

Obat yang pertama, menurut pendapat profesional saya, jelas tidak rasional mengingat paracetamol yang dalam hal ini saya duga diberikan karena efek antipiretiknya (anti panas) diberikan sampai 1000 mg per 1x konsumsi. Dokter Indonesia biasanya cukup meresepkan obat yang memiliki komposisi paracetamol 500 mg, 3 kali dalam sehari. Belum lagi bila kita melihat dalam obat tersebut terdapat kodein yang sesungguhnya diresepkan dalam kondisi batuk yang parah. Ditambah dalam kasus adik saya, prospan syr yang isinya herbal, sebagai pereda batuk, juga ikut disertakan. Pemberian antibiotik eritromisin saya anggap rasional bila memang penyakit adik saya tersebut sudah lebih dari 3 hari, tetapi menjadi irasional bila adik saya hanya terserang flu karena virus biasa. Clarinase dalam hal ini digunakan untuk meredakan gejala pilek yang diderita. Loratadine adalah anti histamin yang bersifat anti alergi yang terjadi pada orang pilek, sedang pseudoefedrin digunakan untuk melegakan pernafasan. Melihat pemberiannya yang hanya 1x1 mungkin karena adik saya pada saat itu dilihat tidak terlalu pilek.

Agak mencengangkan mengetahui ada 4 obat terpisah yang diberikan, mengingat banyak sekali produk obat yang memiliki komposisi lengkap dalam 1 kemasan untuk kesemua gejala batuk dan pilek (kecuali antibiotik yang memang tidak bisa digabungkan).

Bagi saya, ini jelas menunjukkan peresepan irasional yang lebih diinduksi oleh kepentingan perusahaan obat, ketimbang memperhatikan kepentingan pasien. Dan ini juga ikut membuktikan bahwa predikat "internasional" tidak selalu menjanjikan pelayanan yang terbaik bagi pasien-pasiennya.

Penting bagi kita semua untuk memetik pelajaran dari hal ini.

Untuk pasien:
1. Bahwa pengobatan di luar negeri tidak lebih baik dari negeri sendiri.
2. Bahwa mewahnya tempat pelayanan belum tentu menjamin "mewah" pula kualitas yang diberikan.
3. Selalu lah mencari dokter yang ramah yang menjelaskan dengan logis tentang obat-obat yang ia berikan.
4. Tidak perlu malu untuk bertanya pada dokter Anda, karena hak bertanya ini memang dimiliki oleh pasien (tentunya dalam hal ini dokter berkewajiban menjawab pertanyaan dengan bahasa yang dimengerti pasien)

Untuk sejawat dokter:
1. Selalu ingat akan sumpah profesi. Bahwa pelayanan adalah di atas segalanya. Dan kepentingan-kepentingan lain di luar ini, tidak boleh sampai menomorduakan kepentingan pasien.
2. Selalu belajar cara berkomunikasi efektif dengan pasien, dan memberikan peluang konsultasi tanpa batasan waktu bila memang perlu, agar pasien-pasien terpenuhi haknya dalam mendapatkan informasi menyangkut kondisi penyakitnya.
3. Hati-hati dalam meresepkan obat, dan lakukan crosscheck untuk setiap informasi yang diterima dari medrep (apalagi bantuan Mr. Google selalu tersedia dan jarang mengecewakan).
4. Menyadari, bahwa pasien adalah keluarga kita. Apa yang terjadi pada pasien bisa terjadi pula pada keluarga kita. Karenanya berikanlah yang terbaik sebagaimana itu pula yang kita inginkan diberikan kepada anggota keluarga kita.

.....




10.7.09

Diprivan diduga membunuh Michael Jackson

Larry King's Live di CNN masih terus membahas apa sebenarnya yang menjadi penyebab kematian Michael Jackson. Publik Amerika sepertinya tidak bisa menerima begitu saja kematian mega pop star kesayangan mereka tanpa penjelasan yang pasti. Hasil toksikologi memang belum keluar, tetapi katanya seorang perawat Jackson mengatakan bahwa Michael mendapat suntikan obat anastesia diprivan (karena Michael mengalami kesulitan tidur) yang kemudian membawanya pada kematian.

Diprivan atau di kalangan medis dikenal sebagai propofol (keluaran AstraZenica) adalah obat yang sering dipakai oleh dokter anastesi untuk menidurkan pasiennya pada saat operasi. Jadi memang obat ini tidak bisa digunakan sembarangan (tidak pula oleh dokter di luar dokter anastesi) apalagi sekadar hanya untuk "tidur nyenyak". Bila terbukti MJ mendapat suntikan ini sebelum kematiannya, bisa-bisa dokter pribadi MJ yang ada bersamanya saat menjelang kematian (seorang cardiologist) akan masuk bui.

Ironis memang kondisi di Amerika, dimana penduduknya banyak sekali yang menggunakan obat antidepresi atau obat tidur seperti makan permen. Dokter di sana, sangat mudah meresepkan obat-obat ini karena desakan yang tinggi dari pasiennya sendiri yang menginginkan kondisi instan dalam memperbaiki keadaan psikologis yang tinggi stress.

Di Indonesia kita lebih beruntung, karena masyarakat kebanyakan takut makan obat. Jangankan makan yang dilarang, makan obat yang wajib saja, seperti menghabiskan antibiotik, masyarakat kita masih sering bandel.

Selain itu, sebagai masyarakat timur, kita memang memiliki banyak metode ketimuran di luar obat-obat kimia, yang terkadang lebih dipilih masyarakat untuk memulihkan kondisi capainya. Ibadah, meditasi, dll, adalah habitus (kebiasaan) yang banyak dilakonin masyarakat timur yang sangat membantu dalam menjaga kesegaran fisik dan mental.

Diprivan, jelas bukan sembarang obat tidur. Obat anastesi yang digunakan oleh dokter anastesi di ruang operasi pada prinsipnya adalah obat yang membawa seseorang pada ambang hidup dan mati. Itu kenapa, di ruang operasi, seorang dokter anastesi akan memantau setiap detik perkembangan pasiennya yang dibuat tidak sadar agar prosedur operasi dapat dilakukan dengan nyaman.

Coba bayangkan bila obat semacam ini digunakan oleh orang yang sehat, di rumah tanpa pengawasan ketat dari dokter ahli? Tidak heran, bila nyawa Raja Pop melayang karenanya!

Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari hal ini. Di luar kehati-hatian dalam menggunakan obat tidur, anti depresi, pain killer, dan semacamnya; yaitu bahwa bahkan seorang King of Pop Michael Jackson, pemilik kekayaan bernilai trilyunan rupiah, tidak mampu membeli (bahkan harus membayar mahal dengan kematian) satu keinginan sederhana:

"All I want is to be able to sleep. I want to be able to sleep eight hours. I know I'll feel better the next day." (Saya hanya ingin bisa tertidur. Paling tidak 8 jam. Saya yakin dengan demikian saya akan merasa lebih baik keesokan harinya)
(seperti di-quote dari nypost.com)




keywords: kematian michael jackson, obat tidur membunuh, diprivan, penyebab matinya MJ, Jacko dapat suntikan mati

27.6.09

Cardiac Arrest Membunuh Maestro Musik Michael Jackson

Istilah Cardiac Arrest akhir-akhir ini menjadi populer karena peristiwa yang menimpa maestro musik sepanjang jaman, King of Pop, Legenda: Michael Jackson.

Banyak yang tidak terlalu paham, apakah cardiac arrest ini sama dengan heart attack? Kedua-duanya sama-sama penyakit jantung, kedua-duanya sama-sama pembunuh tingkat tinggi, dan kedua-duanya sama-sama terjadi secara tiba-tiba.

Apa bedanya?
Cardiac Arrest adalah peristiwa dimana jantung berhenti berdenyut akibat gangguan ritme jantung. Atau yang lebih dikenal dengan aritmia. Sedangkan Serangan Jantung atau "Heart Attack" adalah kondisi di mana aliran darah jantung terblok sehingga menjadi kepayahan untuk memompakan darah ke tubuh. Tetapi penyebab yang sama yang menyebabkan heart attack atau gangguan sirkulasi jantung pada penderita Infark Myocard (otot jantung yang hampir mati) pada penyakit jantung koroner, dapat pula menyebabkan cardiac arrest di saat yang tak terduga.

Selain itu, penyebabnya juga dapat karena gangguan elektrolit darah (hiper/hipo kalemia = kadar kalium dalam darah seperti pada mereka yang menderita penyakit ginjal stadium akhir); gangguan gula darah; obat-obatan; bahkan banyak juga yang tanpa sebab.

Ya, cardiac arrest sering menimpa orang yang sebelumnya tidak diketahui memiliki penyakit jantung atau penyakit apa pun. Banyak kejadian cardiac arrest, terjadi tanpa sebab pasti.

Pada kasus Michael Jackson, memang terdapat dugaan abuse obat. Atau penggunaan obat yang berlebihan. Seperti yang diceritakan oleh dr.Chopra di CNN, Jacko (nama keren MJ) memang seorang pengguna Pain Killer yang cukup eksesif. Selain itu diketahui Jacko juga sedang stress berat mempersiapkan tur comebacknya di London Juli nanti.

Pain killer, atau obat yang membantu meredakan nyeri seperti aspirin, acetaminophen (paracetamol) memang menjadi salah satu penyebab yang dapat menginduksi kondisi aritmia (gangguan irama jantung). Selain itu obat antidepresi yang di Hollywood banyak sekali diresepkan oleh para dokter untuk selebriti merupakan obat yang bisa menjadi penyebab utama cardiac arrest.

Besar kemungkinan Jacko banyak mengkonsumsi obat antidepresi untuk menanggulangi kondisi nyeri menahunnya (dia mengaku memiliki masalah pada "back" atau punggungnya) dan juga kondisi stress yang ia alami terutama akibat pemberitaan media mengenai dugaan pelecehan seksualnya terhadap anak-anak.

Apa yang terjadi pada Cardiac Arrest?
Yang terjadi adalah Jantung berhenti berdenyut yang diawali mulanya oleh jantung yang berdenyut jauh lebih cepat (takikardi ventrikuler) atau jantung berdenyut tidak menentu atau tak beraturan (fibrilasi ventrikuler). Kedua kondisi ini yang paling sering menyebabkan cardiac arrest.

Bagaimana memvisualisasikan ini?
Coba bayangkan jantung seperti balon yang Anda isi air. Lalu Anda ikat ujung balon tidak terlalu kuat, sehingga memungkinkan sedikit air menetes bila Anda meremas balon tersebut. Siapkan botol atau gelas di bawah ikatan balon, sehingga air tidak tumpah ke mana-mana. Sekarang, lakukan pemompaan dengan tekanan/tenaga secukupnya dari tangan Anda untuk mengalirkan air sedikit demi sedikit dari balon tersebut.

Inilah jantung normal.

Kini, bila Anda telah berhasil dengan percobaan di atas, lakukan remasan yang cepat. Buat tangan Anda meremas dengan cepat dalam hitungan per sekian milidetik.
Apa yang terjadi? Ya, tenaga yang tangan Anda hasilkan tidak cukup untuk menekan balon mengeluarkan air. Dan tangan Anda terasa payah, sehingga Anda ingin berhenti segera.

Hal itulah yang terjadi pada peristiwa cardiac arrest.

Apa yang bisa dilakukan bila ada keluarga yang mengalami ini?
Anda harus tahu tehnik CPR, cara untuk memberikan pernafasan buatan dan merangsang sirkulasi jantung. Tetapi ini bukanlah satu-satunya. Yang paling utama, segeralah bawa ke rumah sakit terdekat! Ingat, terdekat!
Karena waktu kritis penderita seperti ini hanya 4-6 menit sebelum akhirnya bisa meninggal dunia. Lebih baik lagi bila ada yang bisa datang cepat dengan membawa alat defibrilasi. Biasanya ambulance rumah sakit sudah menyiapkan alat ini. (Anda bisa melihat contohnya bila Anda menonton film tentang dokter dimana ada alat yang diletakkan di dada untuk menyetrum pasien yang tidak sadar).
Karena itu ada 2 pilihan cepat yang harus segera Anda ambil dalam kondisi ini:
1. bila memungkinkan memanggil ambulance yang sudah siap dengan alat defibrilator atau membawanya segera ke rumah sakit terdekat.
2. teruskan proses CPR oleh anggota keluarga yang ada dan bisa melakukannya.

Dan tak lupa, karena nyawa milik yang Kuasa, maka Ia memang dapat sewaktu-waktu mencabutnya. Sebuah kutipan dari komentar Lisa Marey Prestley mengenai kematian Jacko:
"Dulu, ia pernah berkata bahwa ia takut akan mati persis seperti peristiwa yang menimpa Elvis Prestley, ayah saya. Ternyata terjadilah hal ini sekarang. Saya tidak bisa berhenti menangis karenanya..."

(Elvis Prestley, King of Rock and Roll, meninggal tiba-tiba di usia muda juga karena dugaan penggunaan obat antidepresi yang berlebihan)

17.6.09

Ask The Doctor: Blog Kesehatan dan Nutrisi

Satu lagi blog kesehatan yang patut menjadi referensi kesehatan bagi masyarakat:
http://healthy-nutrition-facts.blogspot.com/

Blog yang dimiliki oleh dokter Amerika -Davon Jacobson- ini, memang masih baru. Tetapi beliau secara reguler memposting tulisan-tulisan yang bermutu seputar kesehatan dan nutrisi, dengan bahasa yang mudah dipahami awam. Sewaktu tulisan ini dibuat, posting terakhir di blog tersebut berjudul: "Natural Techniques for Fighting the Common Cold at Home", 16 Juni 2009, bercerita tentang cara-cara penanggulangan terhadap penyakit "flu" yang umum terjadi di masyarakat (khususnya anak-anak) dengan tehnik-tehnik yang mudah dilakukan di rumah, seperti banyak minum, cukup istirahat, diet seimbang, dan bila perlu minum obat simptomatik untuk menanggulangi gejala flu yang mengganggu. Penting perlu untuk dicatat, bahwa dr. Jacobson, tidak menyarankan meminum antibiotik sebagaimana itu yang selalu disarankan oleh dokter-dokter di negeari maju, agar tidak terjadi penggunaan yang salah dari antibiotik.

"If symptoms don't start clearing up in a few days....., you should call your doctor," begitu saran beliau.

Hal ini perlu diingat oleh masyarakat awam di Indonesia, yang sering secara berlebihan menggunakan antibiotika di tahap awal penyakit "flu" yang kerap disebabkan oleh virus (karenanya tidak perlu diberikan Antibiotik yang merupakan obat anti bakteri). Resistensi tinggi terhadap antibiotik garda depan sering terjadi karena kesalahan persepsi terhadap antibiotik yang ada di benak awam. Belum lagi, tatkala dahulu, beberapa jenis antibiotik sangat mudah didapatkan -bahkan di warugn-warung- tanpa resep dokter.

Perkenalan saya terhadap blog dr D. Jacobson ini sendiri, berawal dari komen yang beliau tinggalkan di blog ini pada thread: http://infoseputardokter.blogspot.com/2009/05/beasiswa-master-public-health-di-uk.html#comments
Saya tidak tahu, apakah itu berarti dr Jacobson ini mengerti bahasa Indonesia, atau beliau pernah bermukim di Indonesia.

Dari hasil googling saya terhadap sosok beliau, tidak banyak yang bisa saya temukan, kecuali beliau cukup banyak meninggalkan trace di internet dengan cara memposting artikel blognya di beberapa situs direktori kesehatan. Dr. Jacobson juga bisa ditemui di Twitter di alamat ini:
http://twitter.com/healthnutfact

Atau sebagaimana yang ditulis di blognya : Ask the Doctor: Medical Health Articles; pertanyaan dan komen dapat dikirimkan melalui alamat emailnya di: davonjacobson_md@mail.com

Semoga dr Davon Jacobson dapat ikut share kelak di blog ini, tentunya yang menyangkut perkembangan kedokteran nutrisi di Amerika untuk menjadi pembelajaran bagi dokter-dokter Indonesia juga.

4.5.09

PUSKESMAS MOJOAGUNG BERHASIL MEMENANGKAN INSTITUSINAL CATEGORY KESEHATAN RADAR MOJOKERTO AWARD 2009

Malam tanggal 30 April 2009 mungkin malam biasa bagi orang lain tapi tidak bagi dr. Sriwulani Sumargo Sp.R Kapus Mojoagung yang malam itu menghadiri malam penganugerahan Radar Mojokerto Award 2009. Tak disangka tak diduga, bu Lani (panggilan Kapus Mojoagung) diharuskan maju ke depan untuk menerima piala dan piagam karena Puskesmas Mojoagung memenangkan Institusional Category Kesehatan Radar Mojokerto Award 2009. Bahagia luar biasa lah hingga membuat beliau gemetaran dan sulit berkata � kata saat menerima piagam yang diserahkan oleh Wabub Mojokerto. Malam itu juga Bu Lani berusaha membagika kebahagiaannya kepada rekan-rekan di PKM Mojoagung lewat SMS, sayangnya tidak ada yang mereply sms tadi, mungkin karena sudah lelap dalam buaian mimpi indah masing-masing.
Keesokan harinya, bu Lani datang ke puskesmas dengan membawa piala, piagam, bucket bunga dan senyum kebahagiaan. Kehebohan pun terjadi di Puskesmas Mojoagung. Antara percaya dan tidak bila ternyata Puskesmas Mojoagung bisa memenangkan ini padahal secara pooling masih kalah dengan Puskesmas yang lain. Ternyata hasil pooling hanya menunjukkan favorit pembaca atau tidak, dan hal ini sama sekali tidak mempengaruhi penilaian dari Tim Radar untuk memilih suati institusi atau orang sebagai yang Ter-���� di tiap kategorinya. Kehebohan pun terus berlanjut hingga siang harinya. Kadinkes Jombang yang pagi harinya telah dikunjungi oleh Bu Lani untuk melaporkan award yang telah didapat, siangnya beserta staf segera meluncur ke Puskesmas Mojoagung untuk mengucapkan selamat kepada seluruh staf Puskesmas Mojagung.
Kunjungan �mendadak� ini dihadiri oleh Kadinkes Jombang dr. Suparyanto, M.Kes, dan rekan � rekan dari Dinkes Jombang yang lain yaitu dr. Heri W. M.Kes, drg. Gaguk HS, M.Kes, dr. Arif Fatoni dan Asikin. Kadinkes beserta staf sempat mengunjungi fasilitas unggulan Puskesmas Mojoagung yaitu Poli Akupuntur dan Herbal serta pengembangan TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Hingga hari Sabtu tanggal 2 Mei 2009, Puskesmas Mojoagung masih beberapa kali dikunjungi wartawan dari media massa yang ingin membuktikan secara mata sendiri mengapa Puskesmas Mojagung bisa memenangkan suatu Award.



posted by: Puskesmas Mojoagung

30.3.09

Menjadi Relawan di Mer-C

Saya kemarin menanyakan kepada Mer-C mengenai syarat-syarat untuk mendaftar menjadi relawan, berikut adalah jawabannya (bagi sejawat yang berminat silahkan langsung menghubungi sebagaimana yang dicantumkan di bawah):

Tidak ada syarat khusus untuk menjadi relawan MER-C. Adanya niat untuk
membantu sesama dengan ikhlas itu yang terpenting. Untuk bergabung menjadi
relawan MER-C, silahkan dr. Sehat datang ke kantor MER-C untuk mengisi
formulir relawan. Jangan lupa membawa fotocopy KTP, copy ijazah terakhir dan
pas foto berwarna 4x6 1 lembar.

Demikian kami sampaikan dan mohon maaf atas keterlambatan kami merespon
email ini.

Wassalam,
MER-C
Jl. Kramat Lontar No. J-157 Senen Jakarta Pusat 10440
Telp/Fax : 021 - 3159235 / 3159256
SMS : 0811 99 0176
Website : www.mer-c.org

Menjadi Dokter Sukarelawan Situ Gintung

Ada yang ingin terjun ke Situ Gintung? Saya rasa yang sudah terlebih dahulu aktif untuk program aksi tanggap bencana, tentunya sudah pada mengerahkan tenaga ke sana. Atau bagi yang sudah memilih organisasi lain, itu pun sudah melegakan.

Tapi bagi yang ingin terjun tapi tidak tahu bagaimana harus mencalonkan dirinya, dari sekarang rekan sejawat dapat mendaftar sebagai sukarelawan di tim ACT (Aksi Cepat Tanggap). Silahkan masukkan data sejawat dengan mengklik link berikut: Volunteer Sign Up


Dokter Bencana Situ Gintung

Bencana Situ Gintung memerihkan hati kita semua. Pandangan-pandangan terlempar baik untuk politisasi menjelang pemilu legislatif kelak, maupun hal-hal yang berbau mistik. Dari arah mana pun manusia hendak memetik hikmah yang paling penting adalah penanganan segera yang efektif dan sampai pada sasaran.

Sayang, bila banyak bantuan -seperti diberitakan hari ini- pada akhirnya hanya mubazir terbuang.

Dalam topik ini kita akan melihat ketanggapan dokter-dokter kemanusiaan (begitulah saya hendak memanggil mereka yang selalu siap tanggap pada kondisi-kondisi "supra sosial" seperti sekarang), rekan sejawat yang menerjunkan diri di medan bencana.

MER-C adalah salah satunya yang terjun, sebagaimana tajuk berita

MER-C Turunkan Tim Medis Lanjutan ke Situ Gintung

Kita selama ini sering mendengar sepak terjang MER-C untuk hal-hal yang berbau perang "Islam" terakhir, MER-C juga mengirimkan timnya ke Palestina. Saya rasa tidak mengherankan, karena kebanyakan organisasi seperti ini diisi oleh simpatisan PKS. Dan untuk urusan sosial, penanggulangan bencana, dll, PKS dan simpatisannya memang termasuk yang terdepan.

Ini satu lagi, yang saya rasa juga bagian dari PKS, yaitu BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia). Sepak terjangnya pun sudah tidak diragukan lagi. Di website BSMI tak urung Menteri Kesehatan Siti Fadila Supari ikut memberikan testimonial memuji. Kali ini berita BSMI dapat dilihat dari tajuk berita berikut:

BSMI Peduli Korban Bencana Situ Gintung

Ada satu lagi yang saya temukan menarik. Yaitu gerakan relawan yang digawangi oleh tim Emergensi Response on Disaster (ERD) yang dipimpin oleh Yayat Supriatna. Selengkapnya di sini:

Tragedi Situ Gintung, ACT Gerakan Relawan


Kepada rekan-rekan sejawat yang ingin ikut memberikan bantuan materi, 3 organisasi di atas termasuk yang pantas dipercayai untuk menyalurkan bantuan kita. Silahkan liat website mereka masing-masing.