Showing posts with label Laporan Seminar. Show all posts
Showing posts with label Laporan Seminar. Show all posts

15.3.09

Laporan Simposium "Finding the Missing Link in Energy Metabolism"

Pada hari Minggu kemarin, tepatnya tanggal 15 Maret 2009 jam 08 pagi sampai dengan selesai, diadakan simposium dengan tema "Finding the Missing Link in Energy Metabolism" di Hotel Grand Melia Jakarta. Simposium yang diselenggarakan atas kerjasama PERKI dan PT. SOHO ini mengusung 3 pembicara. Prof.Dr.Harmani Kalim, MPH, Sp.JP (K) dari Perki yang membawakan risalah berjudul:"Hypoxia today: Current Challenges and Treatment Options"; Dr.Vonderbrink wakil dari Bioenergy, Inc, USA, dengan judul makalah:"The Science: Physiology of Energy Metabolism"; dan dr. Yulita Lea sebagai Group Product Manager SOHO dengan topik:"Where does D-Ribose fit in? Review of Safety and Efficacy Data"


Yang menarik dari simposium ini adalah diperkenalkannya D-Ribose sebagai sebuah produk "makanan" yang dianggap mampu menjadi donor ATP untuk keperluan metabolisme tubuh. Ribose yang diambil dari ekstrak jamur ini menurut dr. Yulita Lea akan efektif bagi pemulihan berbagai penyakit seperti pasca operasi jantung, pasca AMI, chronic fatigue syndrome, dll.

Prof. Harmani Kalim dalam penjelasannya, mengamini apa yang dibawakan oleh baik Bioenergy Inc maupun PT Soho, tentang peranan Ribose pada pasien-pasien penyakit Jantung. Diketahui bahwa otot jantung yang iskemik memang mengalami kesulitan dalam memproduksi ATP bagi kerja ototnya disebabkan oleh gangguan vaskularisasi yang sering terjadi. Suplementasi Ribose diharapkan akan memberikan ATP ekstra karena memotong jalur pembentukan ATP melalui PPP (Pentose Phospate Pathway).

Dr. Vonderbrink dari Bioenergy Inc yang mengembangkan D-Ribose di USA memiliki banyak cerita menarik seputaran Ribose. Beberapa hasil penelitian pendukung coba ia ujar. Seperti contoh penelitian yang dilakukan Wolfgang Pliml dari University of Munich terhadap 20 laki-laki dengan severe coronary artery disease. 10 di antara mereka diberikan suplementasi ribose, sisanya dengan dextrose. Hasilnya grup yang diberi ribose memperlihatkan perbaikan treadmill walking time pada ST depression. Dan Meningkat juga exercise time pada moderate angina.

Omran et al dalam penelitian double blind, crossover study, terhadap 15 penderita cardiomyopathy ischemic dengan mean ejection fraction 47% (range 28-71%); dengan 13/15 mengalami MI sebelumnya, diberikan ribose 5 mg 4x sehari, selama 3 minggu. Pasien yang sama dilakukan washout kemudian diganti dengan terapi dextrose placebo 5mg 4x1. Hasil yang diteliti menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap 3 indikator: fungsi diastolik dan systolik, penampilan fisik, dan kualitas hidup (SF-36 score) pada test yang dilakukan pre dan post-treatment antara ribose dan dextrose; dimana ribose lebih baik dari dextrose.

Adakah Efek Samping Ribose?
Salah satu pengalaman seorang teman yang pernah mengkonsumsi suplemen ribose di fitness center atas rekomendasi instrukturnya, adalah keluhan sendi pada telapak kakinya. Dia menggunakan suplemen ini selama lebih kurang 3 bulan (dosis sesuai anjuran) dalam rangka program body buildernya untuk energi.

Pertanyaan sempat diajukan oleh audience mengenai efek ribose terhadap peningkatan asam urat dalam tubuh. Karena sebagaimana diketahui, hasil dari pemecahan ATP adalah asam urat dan radikal bebas. Tetapi hal ini dibantah oleh dr. Vonderbrink, yang mengatakan bahwa meskipun ada keluhan asam urat pada pengguna ribose tetapi jumlah sangat kecil sehingga dapat diabaikan.

Ribose juga diketahui baik digunakan pada penderita fibromyalgia dan chronic fatigue syndrome, sebagaimana yang dapat dibaca pada penelitian oleh teitelbaum et al yang dipublikasikan di jurnal alternative and complementary medicine.

Untuk membaca lebih lanjut mengenai Ribose ini dapat dilihat di sini.