Showing posts with label Rehab Medis. Show all posts
Showing posts with label Rehab Medis. Show all posts

25.4.12

Haruskah Cedera Lutut ACL Dioperasi?

Dok, saya mengalami cedera lutut dan divonis harus operasi ACL Rupthure recontructrion. Adakah cara lain yang bisa saya jalani selain operasi? Dan kalau memang dioperasi kira-kira biayanya berapa? Terimakasih.

Irwansyah (Pria Menikah, 29 Tahun), andry_77@myself.com
Tinggi Badan 165 Cm dan Berat Badan 55 Kg


Jawaban


Sendi lutut dibentuk dari tulang paha, tulang tibia (tulang kering pada tungkai bawah kaki) dan tulang tempurung lutut.  ACL (anterior cruciate ligament) adalah salah 1 dari 4 ligamen utama dalam sendi lutut yang menghubungkan tulang paha dengan tulang tibia.

ACL merupakan ligamen(jaringan ikat) di lutut yang sering sekali mengalami cedera. Sekitar 50% cedera ACL seringkali disertai dengan cedera struktur lainnya dalam sendi lutut seperti kerusakan meniskus (bantalan tulang), tulang rawan dan ligamen lainnya. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil magnetic resonance imaging (MRI).

Sebesar 70% cedera ACL terjadi melalui mekanisme non-kontak dan 30% terjadi karena mekanisme kontak langsung (terbentur) dengan orang atau benda. Penelitian menunjukkan bahwa atlet wanita lebih sering mengalami cedera ACL dibandingkan atlet wanita pada beberapa bidang olahraga tertentu.

Jika seseorang mengalami cedera ACL, beberapa saat kemudian pasien akan merasa nyeri, bengkak dan lutut tidak stabil. Beberapa jam kemudian, bengkak akan menjadi sangat besar, gerakan lutut tidak bebas, nyeri disekitar sendi dan rasa tidak nyaman saat berjalan.

Jika diagnosis ruptur ACL sudah ditegakkan, tatalaksananya dapat dibagi 2, non operasi atau operasi. Pemilihan tersebut berdasarkan pertimbangan usia, ketidakmampuan yang dialami secara fungsional dan kebutuhan fungsional.  Usia terlalu muda atau terlalu tua, memiliki kesulitan masing-masing untuk menjalani prosedur operasi.

Operasi pada usia terlalu muda dapat merusak bagian epifisis tulang yang bergfungsi supaya tulang bertambah panjang. Ketidakmampuan secara fungsi artinya, bagaimana keluhan pasien karena ruptur ACL tersebut, mulai dari pasien tanpa keluhan walaupun mengalami ruptur ACL sampai pasien yang sering tidak stabil lututnya setiap melangkah. Sementara pertimbangan keperluan fungsional, adalah melihat bagaimana aktivitas sehari-harinya. Apakah pasien lebih banyak duduk untuk pekerjaannya atau atlet yang memerlukan luttunya untuk berlari.

Pada sebagian pasien dengan ruptur ACL, kadang dapat cukup berhasil dengan menjalani program rehabilitasi selama 3-4 bulan. Sekitar 15% pasien dapat bertahan dengan kondisi ACL ruptur walaupun mengalami rasa tidak stabil di lututnya.

Pada kondisi seperti ini, program rehabilitasi yang terarah dapat mengembalikan kondisi mendekati keadaan seperti sebelum cedera. Pasien akan diberikan edukasi mengenai hal yang tidak boleh dilakukan dan kadang disertai pemakain support lutut yang sesuai. Tetapi pada kondisi tersebut, tetap ada risiko untuk terjadi cedera sekunder karena ketidakstabilan lutut.

Pemilihan operasi biasanya disarankan jika cederanya mengenai lebih dari satu struktur di lutut (misal cedera ACL dan meniskus), pasien dengan keluhan ketidakstabilan yang nyata sehingga akan menyebabkan cedera sekunder.

Operasi untuk ACL ruptur memiliki angka kesuksesan 82-95%. Tujuan operasi adalah mencegah ketidakstabilan lutut dan mengembalikan fungsi ACL yaintu menjaga kestabilan lutut sehingga pasien dapat berjalan bahkan berolahraga tanpa keluhan.

Saran saya, sebaiknya Pak Irwansyah melihat kembali pada keluhan yang dialami Bapak, apakah kondisi ketidakstabilan dilutut tersebut menggangu aktivitas, adakah rasa nyeri dan diskusikan kembali dengan dokter.

Dalam diskusi tersebut dapat ditanyakan bagaimana kemungkinannya jika tidak menjalani operasi atau jika menjalani operasi. Dapatkan informasi juga, apa saja program rehabilitasi yang akan dijalani setelah operasi tersebut.

Dr. Fanny Aliwarga, SpRM

21.4.12

Apakah Sakit Pengapuran Tulang Harus Minum Obat Terus?

Dokter saya mau tanya, sudah 2 bulan ini lutut kiri saya sakit luar biasa, tidak bisa ditekuk maupun lurus sekali. Dipakai berjalan lama atau naik turun tangga terasa sekali nyerinya. Hasil rontgen ostheoarthritis genu sinistra yang lalu diberi obat codeine 20 mg, paracetamol, diazepam, vitamin fitbon. Apakah saya harus terus menerus minum obat-obatan itu? Apakah tidak ada obat lain selain obat penahan sakit tersebut? Saya tunggu sekali jawabannya. Terima kasih atas bantuannya.

Fatimah (Perempuan Menikah, 36 Tahun), diajeng28@yahoo.com
Tinggi Badan 168 Cm dan Berat Badan 100 Kg


Jawaban


Dear Fatimah, Osteoarthritis (masyarakat awam sering menyebutnya sebagai 'pengapuran') merupakan bentuk radang sendi (arthritis) yang tersering. Wanita 3 kali lebih sering terkena daripada pria.

Faktor Risiko terjadinya osteoarthritis lutut (OA lutut) adalah:
  1. Usia > 45 tahun
  2. Jenis kelamin, lebih sering perempuan
  3. Kondisi bawaan lahir, seperti kerusakan cartilago dan sendi yang malformasi
  4. Cidera sendi karena pekerjaan fisik atau olah raga
  5. Obesitas atau kegemukan
  6. Penyakit yang dapat mengubah struktur dan fungsi cartilago/rawan sendi yang normal, seperti rheumatoid arthritis, Paget's disease, gout atau pseudogout.

Gejala biasanya datang perlahan-lahan dan pasien dapat mengalami kondisi:
  1. Nyeri dan radang
  2. Nyeri dapat muncul bertahap dan terasa seperti ada didalam
  3. Bengkak dan kaku
  4. Biasanya memberat saat pagi hari dan terasa lebih enak dengan aktivitas ringan
  5. Gerakan sendi terbatas
  6. Rasa sperti 'menempel/sticking' dan kelemahan
  7. Rusaknya sebagian cartilago dan jaringan sekitarnya dapat menyebabkan 'terkunci' atau 'seperti melekat/sticking'
  8. Instabilitas atau sendi tidak stabil, sehingga setiap melangkah seperti lututnya bergoyang.

Diagnosis OA lutut biasanya dibuat dokter berdasarkan:
Riwayat medis mengenai penyakit saat itu
Dokter akan menanyakan :
  1. Keluhan utama (dimana paling sakit)
  2. Kronologi kejadian
  3. Fungsi yang terganggu (apa akibat nyeri terhadap aktivitas anda)
  4. Jangan lupa untuk menyebutkan gangguan sendi yang pernah terjadi sebelumnya
  5. Pemeriksaan fisik tubuh dan lutut
  6. Foto X Ray
  7. Laboratorium

Dari foto X ray lutut, akan didapatkan diagnosis grade atau beratnya kondisi OA lutut anda. Grade berdasarkan foto X ray tersebut terdiri dr grade 1-4 (1 paling ringan dan 4 paling berat).

Dari data yang Fatimah cantumkan, saya menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dari tinggi badan dan berat badan. IMT Anda 35,4, yang artinya tergolong obesitas. Maka anda telah memiliki 1 faktor risiko. Perlu juga dilihat aktivitas Anda, apakah banyak naik turun tangga, aktivitas berjongkok dll. Kondisi yang sampai tidak dapat menekuk lutut dan meluruskan kaki secara penuh, juga menunjukkan kondisi ini cukup serius.

Anda perlu memeriksakan kondisi Anda kepada Dokter spesialis, untuk dilakukan pemeriksaan apakah sendi Anda bengkak, apakah ada cairan didalam sendi, atau adakah kondisi lain yang bukan berasal dari OA lutut sehingga menyebabkan lutut tidak dapat bergerak penuh, seperti kondisi cidera ligament atau bantalan (meniskus) sendi lutut.

Jika memang diagnosis OA lutut sudah tegak, maka kondisi pengapuran itu memang tidak dapat disembuhkan (kecuali dioperasi untuk dibersihkan), tetapi nyeri dan rasa kaku biasanya berespons baik terhadap terapi. Dan kondisi perjalanan penyakit OA ini berbeda untuk tiap orang.

Ada berbagai pilihan untuk membantu menghilangkan nyeri dan kembali pada pola hidup sebelumnya.
Secara garis besar, pilihan terapi OA lutut dibagi dua yaitu:
1. Tanpa operasi, dengan obat-obatan dan menjalani terapi Rehabilitasi
2. Dengan operasi, biasanya dilakukan jika kondisi OA nya tidak berhasil dengan tatalaksana non-operasi

Obat-obatan yang biasa diberikan adalah penahan rasa sakit, suplemen sendi atau injeksi yang dimasukan kedalam celah sendi lutut. Obat-obatan ini biasanya bersifat sementara.

Pasien harus mengerti selain obat-obatan, ia juga harus menaati terapi non-obat-obatan seperti menurunkan berat badan (sehingga beban lutut bisa berkurang), mengurangi aktivitas yang banyak membuat beban di lutut (jongkok, naik turun tangga, berdiri terlalu lama), segera dimulai latihan penguatan otot paha depan yang dapat mencegah berlanjutnya kondisi OA lutut. Konsultasi dengan dokter Spesialis Rehabilitasi Medik akan membantu pasien untuk memahami tatalaksana non-farmakologik tersebut.

Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik akan memberikan edukasi mengenai kondisi penyakit, fungsi sendi lutut, memberikan peresepan terapi fisik atau exercise (yang terdiri dari latihan fleksibilitas, latihan penguatan/beban dan  latihan aerobik), memberikan peresepan terapi laser, panas/dingin atau terapi listrik (fisioterapi).
Dokter juga akan membantu memilihkan alat bantu seperti knee support yang sesuai untuk kondisi OA.

Dr. Fanny Aliwarga, SpRM

8.4.12

Dok, Kenapa Lutut Saya Kopong?

Dokter, kenapa lutut saya sering sakit kadang terasa bunyi cetuk-cetuk saat mau jongkok dan rasanya seperti tidak kuat untuk jongkok. Apa saya kurang latihan kaki atau kalsium lalu juga lutut saya kalau diketuk-ketuk seperti kopong (kosong) tidak ada isinya. Apa lutut saya bermasalah? Padahal saya tidak cedera lutut? Tolong bantuannya dok? Terimakasih.

Muhammad Abdoel Rahman
(Pria Lajang, 20 Tahun), arman_abd03l@yahoo.com,
Tinggi Badan 163 Cm dan Berat Badan 55 Kg


Jawaban

Nyeri lutut merupakan salah satu  keluhan  yang sering terjadi. Penyebab nyeri lutut dapat karena cidera lutut yang mengakibatkan robekan pada ligamen (pengikat sendi) atau cidera yang menyebabkan kerusakan jaringan tulang rawan sendi. Penyakit-penyakit tertentu juga dapat menyebabkan nyeri lutut seperti arthritis, asam urat dan infeksi sendi.

Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan nyeri sendi seperti:

Usia
Penyebab nyeri lutut yang biasa terjadi pada usia muda adalah tendinitis patella (radang tendon yang terletak pada tulang lutut) dan penyakit Osgood-Schlatter (radang pada penonjolan tulang kering dibawah tulang lutut). Sementara penyebab nyeri lutut pada usia lanjut adalah osteoartrtitis (proses degenerasi jaringan tulang rawan sendi, biasa disebut sebagai pengapuran).

Jenis kelamin

Anak wanita lebih sering mengalami robekan ligamentum krusiat anterior (ligament yang berperan saat kita meluruskan lutut). Sementara anak laki-laki lebih sering mengalami risiko terjadi penyakit Osgood-Schlatter

Berat badan
Berat badan yang  berlebihan akan meningkatkan stress pada sendi lutut saat melakukan aktivitas sehari-hari seperi berjalan, naik dan turun tangga.

Problem mekanik pada tungkai

Adanya ketidaknormalan struktur tungkai seperti panjang kaki yang tidak sama, lutut X atau O dan bahkan tapak kaki datar dapat menyebabkan risiko nyeri lutut.

Kurangnya kekuatan atau kelenturan otot

Hal ini adalah salah satu penyebab utama cidera pada lutut. Otot yang terlalu tegang atau sebaliknya otot yang lemah, kurang berfungsi sebagai  penyokong pada lutut, karena otot tersebut tidak menyerap stress yang terjadi pada sendi lutut dengan baik selama aktivitas.

Olahraga tertentu

Beberapa olah raga menyebabkan risiko tinggi nyeri pada lutut. Speerti olahraga basket yang banyak melakukan gerakan lompat dan berputar, olahraga lari menyebabkan beban berulang-ulang pada lutut.

Dari data yang diberikan Sdr M Abdoel Rahman, tidak didapatkan berat badan yang berlebih (indeks massa tubuh 20,7) dan dari masih muda dari segi usia.

Saran saya sebaiknya coba dilihat kembali, olahraga apakah yang selama ini dijalankan. Apakah memang berisiko tinggi untuk terjadi cedera lutut. Apakah sebelum olahraga telah melakukan pemanasan otot dengan baik, seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa fungsi otot yang optimal akan mencegah terjadinya nyeri sendi lutut. Perlu dilihat juga mengenai aktivitas sehari-hari, apakah banyak berjalan, naik turun tangga, banyak melakukan aktivitas melipat sendi lutut seperti jongkok.

Mengenai asupan kalsium pada usia 20 tahun adalah sebesar 1.000 mg/hari. Asupan kalsium didapatkan dari suplemen kalsium maupun makanan sehari-hari seperti keju, susu, ikan sarden, bayam, kangkung dll.

Sehingga tidak perlu terlalu khawatir akan kekurangan kalsium pada usia muda jika tanpa penyakit tertentu seperti penyakit gangguan ginjal, hati, kekurangan vitamin D dll. Sebaiknya kebutuhan kalsium tersebut terpenuhi sebagai tabungan kalsium tulang diusia lanjut.

Dr. Fanny Aliwarga, SpRM

4.4.12

Kenapa Sering Tiba-tiba Sakit Punggung?

Dok, kenapa saya selalu merasakan sakit di punggung secara tiba-tiba? Apakah kondisi ini berbahaya dan apa yang harus saya lakukan? Mohon jawabannya dok. Terimakasih.

Dewi
(Perempuan Lajang, 28 Tahun), d3wi2010@yahoo.co.id
Tinggi Badan 158 Cm dan Berat Badan 54 Kg

Jawaban
Keluhan nyeri pinggang merupakan salah satu keluhan yang paling sering dijumpai di praktik dokter. Sayangnya, sampai saat ini, masalah nyeri pinggang merupakan masalah yang pelik bagi dokter dan pasien, karena masalah nyeri pinggang ini sangat banyak penyebabnya.

Keluhan nyeri pinggang lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Nyeri pinggang jarang sekali disebabkan karena penyakit yang serius, kebanyakan penyebabnya adalah otot atau ligament yang tegang.

Walaupun sebagian besar keluhan nyeri pinggang adalah masalah otot atau ligament, ada juga penyebab nyeri pinggang yang lainnya yang berasal dari saraf, tulang atau diskus (bantalan tulang).

Sebaiknya Dewi memeriksakan diri ke dokter terdekat supaya dapat diketahui penyebab nyeri punggungnya. Dokter akan mengajukan beberapa beberapa pertanyaan dan akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik sehingga dapat ditegakkan penyebab nyeri pinggangnya.

Dr. Fanny Aliwarga, SpRM

28.3.12

Persendian Kaku dan Sering Nyeri

Dok saya mau tanya akhir-akhir ini saya suka merasa persendian pada kaku atau linu terutama bagian kaki lutut ke bawah rasanya mudah capek. Tapi kalau saya main bulutangis tidak terasa apa-apa. Minta saran dari dokter untuk penyembuhan dan pencegahannya? Terimakasih.

Agus Santosa (Pria Menikah, 50 Tahun), bimo_why@yahoo.co.id
Tinggi Badan 175 Cm dan Berat Badan 77 Kg


Jawaban

Nyeri lutut dan nyeri tungkai bawah dapat terjadi pada Sdr Agus yang rajin bermain badminton. Bamindton adalah permainan olah raga high impact yang membutuhkan banyak gerakan lompat. Hal tersebut dapat menyebabkan cidera lutut apalagi jika Sdr Agus kurang melakukan pemanasan sebelum bermain.

Dari data BB dan TB Sdr Agus saya menghitung Indeks Massa Tubuh anda 25,1, sudah mulai masuk pada kategori overweight (25,0-29,9). Saran saya, mulailah untuk menurunkan Berat badan dengan olahraga yang tidak terlalu menggunakan gerakan lompat seperti berenang, sepeda atau jalan kaki.

Lakukan peregangan untuk otot2 tungkai sebelum bermain badminton dan lakukan senam untuk memperkuat otot paha depan. Otot paha depan adalah salah satu otot yang mensupport lutut.

Otot yang lemah akan kurang baik untuk men-support atau menyerap benturan yang terjadi saat melompat, sehingga energi benturan tersebut jatuh ke sendi lutut dan dapat menyebabkan cidera lutut.

Dr. Fanny Aliwarga, SpRM

25.3.12

Adakah Hubungan Nyeri Pinggang dan Badan Panas?

Dokter suami saya sering sekali sakit dan nyeri di pinggang. Badannya agak panas, tensi darahnya rendah yaitu 69/103, detak jantungnya pun lemah hanya 68/detik. Dari gejala-gejala tersebut suami saya mengidap penyakit apa ya Dok? Dan obat apa yang cocok untuk diberikan kepada suami saya? Terimakasih.

Yulia (Perempuan Menikah, 26 Tahun), lia_web@yahoo.com
Tinggi Badan 165 Cm dan Berat Badan 55 kg


Jawaban


Yulia, kelihatannya dari gejala yang dipaparkan mengenai kondisi suami, yaitu ada nyeri pinggang, panas, tendi darah yang rendah dan denyut nadi lambat kelihatannya tidak mengarah pada nyeri pinggang karena gangguan otot.

Dari keluhan ini masih banyak kemungkinan diagnosanya, antara lain:
1. Radang pada ginjal dan saluran kemih akibat infeksi, batu ginjal. Pada kondisi ini biasanya pasien juga ada keluhan gangguan berkemih, anyang-anyangan atau ada darah pada urinenya.

2. Abses dan perdangan pada organ perut
3. Radang pada tulang belakang
4. Ankylosing spondilitis dll

Sebaiknya Yulia segera memeriksakan suaminya ke RS untuk lebih lanjut agar bisa mengetahui asal nyeri pinggang dan demam tersebut.

Dokter akan memberikan pertanyaan dan melakukan pemeriksaan fisik dan jika diperlukan akan disertai pemeriksaan penunjang seperti X-ray, USG dan lainnya sesuai hasil yang ditemukan saat pemeriksaan fisik.

Dr. Fanny Aliwarga, SpRM

16.3.12

Nyeri Punggung yang Tak Diketahui Penyebabnya

Dear Dokter, saya sering sekali mengalami nyeri di punggung bagian atas dan saya sudah pernah konsultasi ke dokter, cek darah untuk mengetahui kemungkinan asam urat dan beberapa tes lain, tapi semua dalam batas normal. Beberapa minggu ini nyeri punggung saya terasa sangat mengganggu, saya juga tidak mengerti pemicu nyeri itu apa, dari beberapa dokter yang saya kunjungi saya selalu di beri obat penghilang nyeri, mohon saran. Terimakasih.

Ade (Perempuan Lajang, 28 Tahun), ade_aprianigusti@yahoo.co.id
Tinggi Badan 158 Cm dan Berat Badan 58 Kg


Jawaban
Penyebab nyeri punggung atas dapat berbagai macam. Penyebab yang paling sering terjadi biasanya berasal dari otot-otot punggung atau jaringan lunak sekitarnya (seperti tendon). Gangguan pada otot dan jaringan lunak tersebut dapat terjadi karena postur tubuh yang salah, otot punggung yang kurang kuat, gerakan repetitive atau berulang-ulang atau cidera (karena olahraga atau kecelakaan).

Penyebab nyeri pungung atas yang lainnya adalah terjadi karena herniasi diskus atau bantalan yang terletak diantara 2 tulang belakang, kemudian arthritis serta osteoporosis yang menyebabkan patah tulang belakang (biasanya terjadi pada waniat usia diatas 50 tahun).

Karena penyebab tersering biasanya masalah otot dan postur, maka pada Saudara Ade perlu dilihat posturnya dan kebiasaan yang sering dilakukan sehubungan dengan penggunaan otot punggung. Perlu dievaluasi bagaimana kebiasan sehari-hari, olahraga apa yang dilakukan, apakah ada skoliosis tulang belakang miring yang menyebabkan otot punggung tidak balance.

Jika penyebabnya adalah otot, maka berbagai tatalaksana dapat dilakukan. Jika kondisi nyeri sekali dapat diberi obat anti nyeri dan pelemas otot. Kemudian jenis tatalaksana rehabilitasi medis yang lain adalah penggunaan modaliats panas atau dingin, laser terapi, massage otot.

Jika nyeri sudah dapat berkurang, sebaiknya mulai dilakukan latihan untuk memperbaiki fungsi otot yang tidak baik. Latihan pada otot yang lemah bertujuan untuk memperkuat otot tersebut dan sebaliknya latihan pada otot yang tegang dilakukan peregangan. Latihan ini bersifat long term dan merupakan kunci keberhasilan tatalaksana pada problem nyeri otot punngung yang berasal dari otot.

Dr. Fanny Aliwarga, SpRM

7.3.12

Mahasiswi yang Sering Sakit Pinggang Saat Kuliah

Dokter, saya masih duduk di bangku kuliah. Saya ingin menanyakan tentang sakit yang saya alami, saya orang yang cukup aktif. Saya juga salah satu anggota Badan Eksekutif Mahasiswa di kampus saya. Yang ingin saya
tanyakan adalah mengapa pada saat saya masuk kelas dan duduk terlalu lama, pinggang dan kepala saya terasa sakit? Bangku di kampus saya standar dengan kampus-kampus lain, itu masalah bangkunya atau sikap duduk saya yang tidak benar? Soalnya jadi tidak konsen pada saat dosen menjelaskan. Terimakasih

Riska (Perempuan Lajang, 22 Tahun), riskacarolina@yahoo.co.id
Tinggi Badan 165 Cm dan Berat Badan 59 Kg

Jawaban
Riska, duduk memang dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada tulang belakang sehingga dapat menyebabkan nyeri pada daerah atau bagian tulang belakang. Pola duduk yang kurang baik, seperti melengkungkan tulang belakang dan membungkukkan leher juga dapat menyebabkan nyeri tulang belakang dan leher. Selain itu pada orang dengan herniasi diskus (penonjolan bantalan tulang belakang), duduk terlalu lama juga dapat menyebabkan keluhan nyeri pinggang.

Untuk nyeri kepala, 90 persen biasanya dapat terjadi tension type headache, yaitu kepala seperti diremas-remas di kedua sisi. Penyebab tension type headache ini banyak, salah satunya berhubungan dengan keluhan Riska, yaitu nyeri kepala setelah duduk lama maka kemungkinan penyebab nyeri kepalanya adalah posisi leher yg kurang baik saat belajar di kelas.

Memang ada hubungan antara duduk lama dengan nyeri leher terutama jika leher berada dalam posisi menunduk. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan pola dan postur tubuh saat duduk di kursi. Cobalah untuk duduk dengan bagian pantat agak ke belakang, bersandar dengan nyaman di sandaran kursi, jangan melengkungkan tubuh dan sempatkan untuk berdiri di sela-sela duduk yang lama. Usahakan posisi leher tidak terlalu lama menunduk saat di kelas.

Dr. Fanny Aliwarga, SpRM