31.3.11

Bentuk Rahim dan Nyeri Payudara pada Kehamilan

Dear doctor,

Saya pernah menjalani test HSG dan dinyatakan hasilnya normal, tidak ada perlekatan. Hanya dolter kandungan saya mengatakan bahwa bentuk rahim saya bercabang seperti bentuk rahim pada kelinci (seperti bentuk rumah orang Minang). Yang ingin saya tanyakan apakah bentuk rahim seperti itu berpengaruh pada kesuburan dan proses persalinan? Bisakah dengan bentuk rahim seperti itu melahirkan noramal tanpa operasi caesar, karena saat ini saya sedang hamil 2 bulan.
Satu yang pertanyaan saya, teman saya sedang mengandung, tetapi dia masih mangalami menstruasi meskipun darah yang keluar lebih sedikit dari biasanya. Mengapa ini bisa terjadi? Apakah tidak mengganggu janin? Dan menurut dia, tetangganya ada yang menstruasi selama lima bulan kehamilan tetapi kemudian berhenti sampai kehamilan 9 bulan, dan sekarang telah melahirkan dengan normal.
Tolong bisa dijelaskan masaah ini dari sudut ilmu kedokteran.
Terima kasih.

=====
Dear doctor,

Saya sedang hamil menginjak bulan ke dua. Payudara saya rasanya bertambah besar dan penuh, saya tahu ini memang pengaruh hormon selama masa hamil. Tetapi yang menjadi kekhawtiran saya adalah selain bertambah besar, payudara saya juga sering terasa nyeri di duanya. Apakah ini juga pengaruh hormon? Karena selama ini saya tidak pernah merasakan hal serupa. Saya takut ada sesuatu yang tidak beres pada payudara saya.
Terima kasih atas jawaban dokter.
-Cherryl-

Jawaban:
Dear Cherryl,

Ketika Cherryl membaca jawaban konsultasi kesehatan ini, tentunya kehamilan Cherryl telah berusia 4 bulan. Mohon maaf ya atas keterlambatan merespon pertanyaan Cherryl. Semoga Cherryl dan bayi dalam kandungan dalam keadaan sehat selalu.

Berikut jawaban pertanyaan Cherryl.

1. Bentuk rahim seperti rumah minang dalam istilah kedokteran disebut sebagai uterus bikornis (dengan dua tanduk). Kelainan bentuk ini merupakan kelainan bawaan. Memang bentuk ini dapat mempengaruhi kesuburan dan proses persalinan. Namun seberapa besar pengaruhnya tergantung berat ringannya kelainan. Kelainan dapat hanya meliputi kelainan pada uterus saja, tetapi dapat juga meliputi kelainan pada vagina, baik sebagian maupun seluruhnya. Gambar berikut merupakan berbagai macam gambar uterus dengan dua tanduk.


Pada kelainan yang ringan, kehamilan dapat normal dan dapat lahir secara normal. Misal pada uterus arkuatus yang ringan – hanya bagian atas uterus (fundus) sedikit melengkung (gambar ketiga dari kiri pada deret atas). Tetapi pada kelainan yang lebih berat dapat terjadi kelahiran premature atau gangguan persalinan yang disebabkan karena kelainan letak janin, distosia (macet dalam persalinan), perdarahan pasca persalinan, dan lain –lain. Pada kondisi yang lebih berat lagi sering terjadi keguguran yang berulang. Usia kehamilan pada saat terjadi keguguran berkorelasi dengan beratnya kelainan.

2. Perdarahan pada masa kehamilan harus dianggap sebagai perdarahan tidak normal sampai dibuktikan bahwa perdarahan tersebut normal. Pada 20% kasus perdarahan yang terjadi pada awal masa kehamilan merupakan perdarahan yang normal. Perdarahan ini bukan merupakan menstruasi.

Biasanya perdarahannya sedikit dan tidak lama. Ini dapat disebabkan proses menempelnya hasil konsepsi pada dinding rahim. Ketika zigot menempel di rahim sebagian pembuluh darah rahim akan terbuka, dan terkadang akan meloloskan darah keluar sehingga terjadi perdarahan per vagina. Kemungkinan lain ketika suplai darah ke tempat menempelnya zigot meningkat sementara selaput yang menutup janin belum terbentuk sempurna, maka sebagian darah juga dapat lolos keluar yang menimbulkan perdarahan per vagina.

Selama perdarahannya ini sedikit dan karena proses tersebut di atas maka tidak akan mengganggu janin. Tetapi bila perdarahan banyak maka perlu diwaspadai adanya keguguran atau adanya plasenta yang tumbuh di jalan rahim atau kelainan lain di jalan lahir. Perdarahan yang bukan fisiologis dapat mengganggu pertumbuhan janin bahkan dapat menyebabkan kematian janin.

3. Selama kehamilan payudara akan mengalami banyak perubahan. Payudara akan membesar dan terasa kencang. Perubahan ini disebabkan hormon yang merangsang pertumbuhan dan perkembangan saluran dan kelenjar yang akan diperlukan dalam masa menyusui nanti. Aliran darah juga meningkat dan pembuluh darah balik akan lebih jelas terlihat.

Putting susu akan lebih sensitif dan areola (daerah gelap sekitar putting) akan berwarna lebih gelap. Sebagian perempuan merasakan ketidaknyamanan bahkan merasa nyeri dengan adanya perubahan ini. Dengan memakai bra yang sesuai dapat membantu.

Jika nyeri payudara diikuti dengan peningkatan suhu (demam), adanya kemerahan pada payudara, maka sebaiknya segera minta pertolongan dokter. Karena dimungkinkan terdapat infeksi pada payudara.

Demikian jawaban saya. Semoga bermanfaat. Terima kasih atas pertanyaannya.

Best Regards,

(Dr. Edi Patmini SS )

0 comments:

Post a Comment