10.5.11

Kesemutan

assalamualaikum
saya mau tanya, saya berusia 55 th.BB 80 kg, tinggi
badan saya 155 cm,tekanan darah saya 100/60. yang mau
saya tanyakan, kenapa tiap kali saya duduk bersimpuh
kaki saya jadi kesemutan. sebenarnya apa yang terjadi
sama saya?dan apa yang harus saya lakukan?

wassalamualaikum
terima kasih atas jawabannya

-laely-

Jawaban:

Waalaikum salam Ibu Laely,
Ibu, duduk bersimpuh memang bisa menyebabkan kesemutan. Ini normal, karena pada posisi tersebut pembuluh darah balik tertekan, sehingga terjadi bendungan – darah tidak dapat kembali ke jantung dan berkumpul pada bagian ujung kaki kita. Darah yang terkumpul ini akan menekan saraf tepi sehingga timbul rasa kesemutan.

Berat ringannya kesemutan itu tergantung pada lamanya tekanan/bendungan dan beratnya tekanan. Itu sebabnya orang dengan berat badan yang lebih akan lebih mudah kesemutan daripada orang yang kurus.

Berdasarkan informasi BB dan TB ibu, Ibu mengalami obesitas. Dengan tinggi badan 155 cm, BB idealnya adalah 49,5 kg, dengan batas atas yang masih dianggap normal (normal gemuk) 66 kg. Dan berdasarkan perhitungan indeks massa tubuh (IMT), IMT Ibu adalah 80kg/1,552m = 33,30kg/m2, juga termasuk kategori obesitas (30,0 – 39,9 kg/m2), padahal normal IMT adalah 18,5 – 24,9 kg/m2.

Obesitas merupakan faktor pencetus terjadinya berbagai penyakit termasuk diabetes melitus/kencing manis, yang salah satu gejala yang sering dikeluhkan adalah adanya kesemutan di tangan dan kaki.
Tekanan darah Ibu masih normal, meskipun rendah, selama tidak terdapat keluhan, seperti sering pusing, berkunang-kunang atau mudah pingsan.

Mengingat usia ibu dan juga kondisi ibu yang mengalami obesitas, saya menganjurkan ibu melakukan medical check up, paling tidak yang sederhana yaitu untuk melihat fungsi jantung, hati, ginjal, dan gula darah. Ini dapat dilakukan di rumah sakit atau laboratorium terdekat yang menyelenggarakan program medical check up.

Demikian jawaban saya, semoga bermanfaat dan Allah senantiasa memberikan kesehatan pada Ibu. Bila ada pertanyaan lebih lanjut, Ibu tidak enggan mengirim pertanyaan kembali.

Wassalamu’alaikum wr.wb.


(dr. Edi Patmini SS)

0 comments:

Post a Comment