18.6.09

Metode Kontrasepsi Alamiah

Metode Kontrasepsi Alamiah Metode ritmik adalah metode dimana pasangan suami istri menghindari berhubungan seksual pada siklus subur seorang wanita. Ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur) terjadi 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang telah dilepaskan hanya bertahan hidup selama 24 jam, tetapi sperma bisa bertahan selama 3-4 hari setelah melakukan hubungan seksual. Karena itu pembuahan bisa terjadi akibat hubungan seksual yang dilakukan 4 hari sebelum ovulasi.

1. Metode ritmik kalender merupakan metode dimana pasangan menghindari berhubungan seksual selama periode subur wanita berdasarkan panjang siklus menstruasi, kemungkinan waktu ovulasi, jangka waktu sel telur masih dapat dibuahi, dan kemampuan sperma untuk bertahan di saluran reproduksi wanita. Periode subur seorang wanita dihitung dari : (siklus menstruasi terpendek � 18) dan (siklus menstruasi terpanjang - 11). Contoh: bila siklus terpendek seorang wanita adalah 25 hari, dan siklus terpanjangnya 29 hari, maka periode suburnya adalah (25 � 18) dan (29 � 11) yang berarti hubunan seksual tidak boleh dilakukan pada hari ke-7 sampai hari ke-18 setelah menstruasi.

2. Metode lendir serviks adalah metode mengamati kualitas dan kuantitas lendir serviks setiap hari. Periode subur ditandai dengan lendir yang jernih, encer, dan licin. Abstinensia (tidak melakukan hubungan seksual) diperlukan selama menstruasi, setiap hari selama periode preovulasi (berdasarkan lendir serviks), dan sampai waktu lendir masa subur muncul sampai 3 hari setelah lendir masa subur itu berhenti. 2. Metode pengukuran suhu tubuh berdasarkan perubahan temperatur. Pengukuran dilakukan pada suhu basal (suhu ketika bangun tidur sebelum beranjak dari tempat tidur. Suhu basal akan menurun sebelum ovulasi dan agak meningkat (kurang dari 1� Celsius) setelah ovulasi. Hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan sejak hari pertama menstruasi sampai 3 hari setelah kenaikan dari temperatur.

* Efektivitas : kehamilan terjadi pada 9-25 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertama
* Keuntungan : tidak ada efek samping gangguan kesehatan,ekonomis
* Kerugian : angka kegagalan tinggi, tidak melindungi dari PMS, menghambat spontanitas, membutuhkan siklus menstruasi teratur



Aku ingin bayi laki-laki! Aku ingin bayi perempuan!
Tidak cukup dengan sekedar memiliki momongan, beberapa pasangan secara spesifik ingin bayi yang kelak dikandung memiliki jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Memang di akhir kata keturunan adalah wewenang Tuhan, tetapi penelitian dan statistik menunjukkan bahwa spermatozoa yang membawa gen laki-laki dan gen perempuan memiliki karakteristik yang berbeda, dan kemampuan bertahan hidup yang berbeda. Spermatozoa-spermatozoa tersebut juga bereaksi berbeda terhadap keasaman rahim. Sedangkan keasaman rahim bervariasi dalam satu siklus selain juga ditentukan oleh faktor-faktor dari luar.

Dapat disimpulkan bahwa dengan persiapan yang tepat dari calon papa dan mama, ditambah dengan perhitungan waktu yang tepat dan teknik yang tepat, maka kita dapat meningkatkan secara signifikan probabilitas untuk mendapatkan bayi laki-laki maupun bayi perempuan. Hal tersebut tentunya dapat dihitung, tetapi ternyata tidak semua orang cukup tekun untuk mempelajari metode penghitungannya, dan ternyata juga banyak variabel lain yang turut mempengaruhi rumus perhitungan. Karena itu sekarang lebih baik menggunakan komputer untuk membantu menghitung secara lebih akurat, aman, dan yang paling penting: mudah, karena semua proses perhitungan dilakukan secara otomatis.

Perhitungan-perhitungan tersebut dapat anda lakukan di website www.haryo.org secara gratis, kapan pun anda mau dan dapat di copy/cetak. Hanya masukkan hari pertama haid anda maka anda dapat mengetahui masa subur, perkiraan jenis kelamin bayi anda, dan perkiraan tanggal kelahiran bayi anda.

-end-

posted by: http://www.haryo.org

0 comments:

Post a Comment