4.7.12

Kenapa Setelah Berhenti Merokok Malah Sering Batuk?

Dok, suami saya umur 35 tahun sudah berhenti rokok sejak 3 bulan yang lalu. Tapi kok dia malah batuk-batuk terus. Katanya ada yang gatal di tenggorokan kadang dada rasanya perih dan panas. Itu kenapa ya dok? Mana batuknya seperti menyiksa sekali, kadang sampai muntah. Apa itu dari efek samping berhenti rokok? Terimakasih.

Naya (Perempuan Menikah, 21 Tahun), nayya_XXX@yahoo.com
Tinggi Badan 165 Cm dan Berat Badan 58 Kg

Jawaban

Menurut berbagai literatur yang kami pelajari, memang ada efek samping dari berhenti merokok, seperti:


  1. Beberapa orang merasa pikirannya menjadi kacau beberapa saat (tapi tidak selamanya) setelah berhenti merokok.
  2. Cemas, menjadi pemarah, mudah tersinggung, temperamental, mudah merasa bosan, kesepian, sedih, pilu, bahkan hingga berlanjut menjadi depresi ringan.
  3. Mengurangi risiko terkena katarak, cerebrovascular accident (atau dengan istilah lain stroke), penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru-paru.
  4. Memperbaiki sistem pernafasan (respiratory).

Memang ada pula yang disebut sebagai 'Nicotine Withdrawal Symptoms', yaitu kumpulan gejala putus nikotin misalnya insomnia (sulit tidur). Sakit kepala atau merasa berat. Batuk, hidung berair, ingusan, mengi, nafas pendek. Perut terasa asam atau nyeri perut. Gemetar, berkeringat, merasa kedinginan kadang bisa sampai menggigil. Nyeri. Mudah lelah, dsb.

Kalau hanya batuk, memang itu mungkin saja dari efek samping putus nikotin. Namun pada kasus di atas, batuknya terkadang disertai muntah. Sayang sekali Anda tidak menyebutkan apakah muntah darah atau muntah makanan atau minuman, warna muntahannya, serta sudah berapa lama kejadian batuk disertai muntah ini berlangsung. Ada banyak sekali kemungkinan yang dapat terjadi.

Kemudian tentang 'ada yang gatal di tenggorokan', serta keluhan 'kadang dada rasanya perih dan panas' ini pun bisa bermacam-macam penyebab dan kecenderungan penyakitnya. Kami belum berani berspekulasi atau memastikan, sebab di dalam ilmu kedokteran, untuk memastikan diagnosis itu diperlukan wawancara yang terstruktur dan mendalam (lebih utama langsung dengan si Penderita), dilakukan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan.

Amatlah bijaksana apabila Ibu secepatnya memeriksakan suami tercinta ke dokter atau dokter spesialis paru atau dokter penyakit dalam terdekat.
Demikian, semoga bermanfaat. Salam Sehat!

dr. Dito Anurogo

0 comments:

Post a Comment