3.8.11

Setahun Menikah Belum Dapat Momongan

SALAM kenal dokter. Saya Ima, berusia 25 tahun dan suami saya 29 tahun. Kami berdua bekerja. Kami sudah satu tahun dua bulan menikah dan belum mendapat momongan, padahal kami sangat mengharapkannya.



Saya pernah telat haid sebulan dan yakin hamil (memakai test pack) namun karena "kecapekan" akhirnya keluar lagi. Hal ini terjadi mungkin karena jarak rumah dan kantor saya yang jauh, sekira 60 kilometer. Dari sejak itu saya sering makan jamu gendong untuk menguatkan badan sekaligus menambah kesuburan (jamu kunyit asam dan sirih).



Siklus haid saya normal (25-28 hari), namun kadang lebih pendek jika saya sedang kecapekan. Kami melakukan hubungan suami-istri tiga kali seminggu, dan sperma suami tampaknya normal (kental, warna putih krem).



Dua bulan yang lalu saya mengetahui bahwa saya mengalami turun berok (posisi rahim turun) ketika saya melakukan pemijatan oleh seorang dukun beranak dan sekaligus mereposisi rahim saya ke posisi yang benar. Hal ini kemungkinan disebabkan saat kuliah saya sering turun naik tangga menuju ruang kuliah.



Kata orang, saya harus bed rest, agar fisik saya kuat dan siap untuk hamil. Untuk itu saya sudah pindah rumah dan sekarang jarak dari rumah ke kantor hanya 15 menit. Memang saya mengerti bahwa anak adalah karunia dari Tuhan dan kita hanya dapat berusaha dan berdoa. Namun saya sering merasa tidak enak hati apabila teman atau saudara, apalagi mertua menanyakan apakah saya sudah hamil atau belum.



Apakah aman minum jamu gendong? Apa saja yang dapat mempercepat kehamilan? Bagaimana gejala-gejala seseorang mengalami turun berok? Bagaimana mengobatinya? Terima kasih atas kesediaan dokter yang mau menjawab problem seks saya ini.



Jawaban:




Jika Anda telah menikah 1 tahun lebih dan Anda melakukan hubungan seksual secara teratur (dua sampai tiga kali per minggu ) dan tidak menggunakan kontrasepsi atau KB, maka Ima dan suami bisa dikatakan pasangan kurang subur atau infertilitas.



Penilaian kualitas sperma sebaiknya periksa ke laboratorium di klinik kesuburan bukan hanya dilihat kekentalannya saja.



Untuk jamu gendong pembuatannya secara tradisional dikhawatirkan mengandung aflatoxin dan lain sebagainya. Sementara turun berok, mungkin yang saya pahami hernia. Tapi di atas dikatakan posisi rahim turun?



Salam




dr Nugroho Setiawan, Ms, SpAnd

0 comments:

Post a Comment